INFORMATION PROCESSING MODEL
Salah satu model pembelajaran yang digunakan pada
dunia pendidikan adalah model pembelajaran pengolahan informasi atau Information Processing Model. Model
pembelajaran pengolahan informasi menekankan pada aktivitas siswa mengolah
informasi berupa materi pembelajaran yang disampaikan guru. Pengertian Information Processing Model
Information Processing Model dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif dan berorientasi pada
kemampuan memproses informasi. Berkaitan pengertian Information Processing Model, Amri (2010:96) menjelaskan bahwa model
pembelajaran Processing Information atau model pembelajaran pemrosesan
informasi dikembangkan melalui pembinaan kapasitas berfikir yang diilhami oleh metode klinis ciptaan
Jean Piaget. Sejalan dengan pendapat Amri, Trianto (2007:47) menjelaskan sebagai
berikut:
Model pembelajaran pengolahan informasi pada dasarnya menitikberatkan pada
cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal untuk memahami dunia dengan
cara menggali dan mengordinasikan data, merasakan adanya masalah dan
mengupayakan jalan pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini memberikan
kepada para siswa sejumlah konsep, sebagian lagi menitikberatkan pada
pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan
perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang
untuk memperkuat kemampuan intelektual umum.
Secara
lebih terperinci Silberman (2002:144) menjelaskan pengertian Information Processing Model dengan
mengungkapkan, “Information Processing Model
sama dengan ujian buka buku. Tim mencari informasi yang menjawab pertanyaan
yang diajukan kepadanya. Model ini khususnya sangat membantu dalam materi pembelajaran
yang membosankan”. Model pembelajaran pengolahan informasi atau Information Processing Model pada dasarnya
menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal untuk
memahami dunia dengan cara menggali dan mengordinasikan data, merasakan adanya
masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini
memberikan kepada para siswa sejumlah konsep. Sebagian lagi menitikberatkan
pada pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan
perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang
untuk memperkuat kemampuan intelektual umum.
Model-model
pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi bertitik tolak dari
prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-cara
bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data,
mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan
simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan
peserta didik untuk memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam
belajar menekankan pada berpikir produktif. Sedangkan beberapa model
pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara umum, dan
sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang berasal dari disiplin
ilmu secara akademis (Rusman, 2011:139). Jenis
model-model pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun pemrosesan informasi ini
adalah seperti pada tabel berikut:
Model-Model Pembelajaran yang Tergolong Rumpun Pemrosesan
Informasi
No
|
Nama Model Pembelajaran
|
Tokoh
|
Misi/tujuan/manfaat
|
1
|
Berpikir Induktif
|
Hilda Taba
|
Ditujukan secara khusus untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif
yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan juga untuk
kehidupan pada umumnya. Model ini memiliki keunggulan melatihkan kemampuan
menganalisis informasi dan membangun konsep yang berhubungan dengan kecakapan
berpikir.
|
2.
|
Latihan Inkuiri
|
Richard Suchman
|
Sama dengan model berpikir induktif, model ini ditujukan untuk
pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan
akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya. Kelebihan
model ini dibandingkan dengan berpikir induktif lebih banyak melatihkan
metode ilmiah.
|
3.
|
Pembentukan
konsep
|
Jerome Bruner, dan Austin
|
Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif, peserta
didik dilatih mempelajari konsep secara efektif.
|
4
|
Perkembangan
kognitif
|
Jean Piaget,
|
Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir/pengembangan
intelektual pada umumnya, khususnya berpikir logis, meskipun demikian
kemampuan ini dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan pengembangan moral.
|
5
|
Advanced
organizer
|
David Ausubel
|
Dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui
penyajian materi beragam (ceramah, membaca, dan media lainnya) dan
menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada.
|
6.
|
Mnemonics
|
Pressley, Levin,
|
Strategi belajar untuk mengingat dan mengasimilasikan materi pembelajaran
|
Sumber:
(Rusman, 2011:141)
Sintaks Pembelajaran Menggunakan Information Processing Model
Penerapan model pembelajaran pemrosesan informasi
dilakukan berdasarkan jenis model yang diterapkan. Rusman (2011:138)
menyebutkan langkah-langkah penerapan model pemrosesan informasi sebagai
berikut:
1.
Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran
dan topik yang akan dibahas.
2.
Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa
3.
Merangsang siswa untuk memulai aktivitas
pembelajaran.
4.
Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik
yang direncanakan.
5.
Memberikan bimbingan aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
6.
Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran.
7.
Memberikan feedback terhadap perilaku yang
ditunjukkan siswa.
8.
Melaksanakan penilaian proses dan hasil.
9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan menjawab berdasarkan pengalamannya.
Berdasarkan sintaks pembelajaran Information
Processing Model, maka disusun langkah-langkah pembelajaran sebagai
berikut:
Langkah Pembelajaran Menggunakan Information
Processing Model
Langkah
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Awal
|
1. Guru menjelaskan tujuan serta
topik pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Melakukan tindakan awal untuk
menarik perhatian siswa yaitu dengan memberikan teka-teki yang harus dijawab
siswa.
3. Merangsang siswa untuk memulai
aktivitas belajar dengan memberikan apersepsi berupa pertanyaan sebagai
prasyarat pengetahuan awal
|
1.
Siswa memberikan respon terhadap teka-teki yang
diberikan oleh guru
2.
Siswa menyimak penjelasan guru
3.
Siswa memberikan respon dengan menjawab pertanyaan
guru sebagai bentuk pengetahuan awalnya
|
Inti
|
1.
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai topik
pembelajaran.
2.
Guru menugaskan siswa untuk membaca materi pelajaran
dalam buku paket kemudian membuat rangkuman dari buku tersebut
3.
Guru memberikan bimbingan terhadap aktivitas belajar
siswa yaitu membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi kemudian memberikan
masalah sesuai topik untuk didiskusikan siswa
4.
Guru menugaskan siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
5.
Guru memberikan penguatan terhadap hasil presentasi
siswa
6.
Guru memberikan dengan menanyakan berbagai perilaku
yang ditampilkan siswa selama mengikuti pembelajaran
7.
Guru membagikan soal-soal evaluasi
|
1.
Siswa menyimak penjelasan guru
2.
Siswa membaca buku paket dan merangkum isi buku
sesuai topik pembelajaran
3.
Siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan bimbingan dan instruksi guru
4.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
5.
Siswa menyimak penguatan yang diberikan guru
6.
Siswa memberikan respon dengan mengemukakan berbagai
argumentasi yang rasional
7.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
|
Penutup
|
1.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
materi pembelajaran yang belum dipahaminya
2.
Guru menyimpulkan materi pembelajaran
3.
Guru merefleksi dan memberikan penguatan
|
1.
Siswa menanyakan materi pembelajaran yang belum
dipahaminya
2.
Siswa mencatat kesimpulan yang diberikan guru
3.
Siswa menyimak refleksi dan penguatan yang diberikan
guru
|
Kelebihan
Information Processing Model
Menurut
Roestiah (2008:76) keunggulan model pembelajaran Processing Information
adalah sebagai berikut:
1.
Dapat
membentuk dan mengembangkan sel-consept pada diri siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2.
Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
3.
Mendorong
siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif,
jujur dan terbuka.
4.
Mendorong
siswa berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
5.
Memberi
kepuasan yang bersifat intrinsik.
6.
Situasi
proses belajar menjadi lebih merangsang.
7.
Dapat
mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8.
Memberi
kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9.
Siswa
dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberi
waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi.
Model
pembelajaran Processing Information mengandung proses mental yang tingkatannya cukup tinggi.
Sukmadinata (2005:174) menyebutkan bahwa proses mental yang ada pada inquiri diantaranya merumuskan
masalah, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Diskusi yang
dilakukan dalam pembelajaran model pembelajaran Processing Information menuntut guru untuk mengarahkan
kegiatan mental siswa sesuai dengan perencanaan. Sukmadinata (2005:175)
menyebutkan keuntungan model pembelajaran Processing Information sebagai
berikut:
1.
Perkembangan
cara berpikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan
mengumpulkan atau memproses keterangan dengan inquiri approach dapat
dikembangkan seluas-luasnya.
2.
Dapat
melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan
pendidikan demokrasi.
Berdasarkan
keunggulan model pembelajaran Processing Information tersebut guru atau
pelaksanaan pembelajaran dapat mensiasati atau lebih kreatif dalam mendesain
kelas sehingga terciptalah suasana kelas yang kondusif. Model pembelajaran Processing
Information menuntut
kekreatifan guru dalam mengatur kelas sehingga siswa menjadi termotivasi untuk
berperan aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran diupayakan terfokus pada
aktivitas belajar siswa sehingga peran guru dalam pembelajaran hanya sebagai
penyampai informasi maupun pesan, sedangkan siswa mengolah informasi untuk
menarik generalisasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
kalau boleh tau, ini sumbernya dari mana / buku karangan siapa ?
BalasHapusSumbernya dong kak.
BalasHapusBoleh tau sumber nya dari mana aja kak
BalasHapus